Home » » Akasara Lampung Dan Anak Huruf Serta Tanda Baca Lengkap

Akasara Lampung Dan Anak Huruf Serta Tanda Baca Lengkap

Posted by Contoh Usaha Kecil Kecilan Dirumah on Wednesday, October 18, 2023

Apakah kalian sudah mengenal Aksara lampung dan anak huruf beserta contoh contohnya? Saya sebagai warga pendatang pun pernah dibuat sulit dengan mata pelajaran aksara lampung ini. Kami ini lahir di tanah kampung nan jauh disana dan besar di lampung karena mengikuti progam transmigrasi jaman presiden Soeharto, mau tidak mau harus belajar bahasa lampung dan salah satunya aksara lampung yang kadang belajar sama orang lampung pun belum tentu paham. Oleh karena itu yuk mari kita belajar bersama baik darimana asalmu, kalau sudah di lampung dan sekolah dilampung harus belajar.

Konon katanya, Aksara lampung berasal dari wilayah india selatan. Jika ditelusuri ada banyak kemiripan bentuk tulisannya. Di tempat asalnya, aksara ini di sebut aksara pallawa, masuk ke sumatera pada masa kejayaan kerajaan sriwijaya. Akasara lampung juga dipengaruhi oleh huruf huruf dari aceh yaitu aksara rencong, kerinci dan huruf huruf arab.

Aksara Lampung memiliki kaitan dengan aksara Rejang dan aksara Kerinci. sebab masih ada dalam satu pulau yang mungkin asal usulnya sama dari india selatan. Rejang dan Kerinci merupakan kelompok etnis yang tinggal di wilayah Sumatra. Aksara Lampung dikembangkan dari aksara tersebut dan kemudian diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik bahasa Lampung. 

Aksara Lampung secara tradisional digunakan dalam berbagai konteks budaya dan keagamaan. Misalnya, dalam naskah-naskah kuno atau dalam kegiatan upacara adat. Aksara ini turut memainkan peran penting dalam menjaga dan menyampaikan warisan budaya Lampung. Pada era modern ini, nampaknya hanya sebatas pada papan nama saja dan diajarkan disekolah dasar sampai menegah.

Mengenal Bentuk dan Jenis Aksara Lampung


Aksara Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambing, angka, dan tanda baca.
 

Huruf Induk


Aksara Lampung disebut dengan istilah kaganga, ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan (pada Tabel 1 dibaca dari atas ke bawah). Huruf induk berjumlah 20 buah. Bentuk, nama, dan urutan huruf induk dikemukakan pada Tabel 1 dibawah ini.


Jika ejaan Lampung (lihat Tabel 1) dibandingkan dengan ejaan bahasa Indonesia, tampak bahwa dalam ejaan Lampung tidak terdapat huruf f, q, v, x, kh, dan sy. Huruf-huruf itu ditulis dengan menggunakan huruf berikut ini.


v  Anak Huruf

Anak huruf Kaganga ada 12 buah:



a.1 Ulan

Ulan adalah anak huruf Kaganga berbentuk setengah lingkaran kecil yang terletak diatas huruf. Ulan terdiri atas dua macam: ulan yang menghadap ke atas ulan1 melambangkan bunyi [i], sedangkan ulan yang menghadap ke bawah ulan2 melambangkan bunyi [e].

Catatan:

Bahasa Lampung Abung tidak memiliki fonem vokal . Kata yang mengandung fonem vokal  berupa kata serapan dari bahasa atau dialek lain. Dengan demikian, dalam bahasa Lampung Abung hanya terdapat satu macam ulan, yakni ulan ulan1 [i].

a.2 Bicek

Bicek adalah huruf Kaganga berbentuk garis tegak yang terletak diatas huruf. Bicek melambangkan bunyi [e].

a.3 Tekelubang

Tekelubang adalah anak huruf Kaganga berbentuk garis mendatar (seperti tanda hubung dalam ejaan bahasa Indonesia) yang terletak diatas huruf. Tekelubang melambangkan bunyi [ng].

a.4 Rejenjung

Rejenjung adalah anak huruf Kaganga berbentuk rejenjungyang terletak diatas huruf. Rejenjung melambangkan bunyi [r].


a.5 Datas

Datas adalah anak huruf Kaganga berbentuk datas yang terletak diatas huruf. Datas melambangkan bunyi [n].

b.1 Bitan

Bitan adalah anak huruf Kaganga yang terletak dibawah huruf. Bitan terdiri atas dua macam. Bitan yang berupa garis pendek mendatar – melambangkan bunyi [u] dan bitan yang berupa garis tegak melambangkan bunyi [o].

b.2 Tekelungau

Tekelungau adalah anak huruf Kaganga berbentuk setengah lingkaran kecil yang terletak dibawah huruf. Tekelungau tekelungau melambangkan bunyi [au].

c.1 Tekelingai

Tekelingai adalah anak huruf Kaganga berbentuk garis tegak | yang terletak di kanan huruf. Tekelingai melambangkan bunyi [ai].

c.2 Keleniah

Keleniah adalah anak huruf Kaganga berbentuk seperti huruf ha, tetapi kecil keleniah. Keleniah melambangkan bunyi [h].

c.3 Nengngen

Nengngen adalah anak huruf Kaganga berbentuk garis miring / yang terletak di kanan huruf. Nengngen melambangkan huruf yang berada disebelah kiri nengngen menjadi huruf mati.

Akan tetapi, untuk melambangkan bunyi [ng], [r], [n], [y], [h], atau [w], nengngen  /   tidak digunakan. Bunyi-bunyi itu dilambangkan dengan menggunakan anak huruf Kaganga berikut ini.



 Anak Huruf Ganda

Untuk menuliskan bunyi tertentu, seperti [leu] pada tileu ‘tuli’, [pei] pada kupei ‘kopi’, atau [gui] pada agui ‘aduh’ digunakan anak huruf ganda. Yang dimaksud anak huruf ganda disini adalah penggunaan dua anak huruf sekaligus pada sebuah huruf. Anak huruf ganda dapat diletakkan di beberapa tempat berikut:

1.    Anak huruf yang satu terletak di atas huruf dan yang satu lagi terletak di bawah huruf. Jenis ini terdiri atas dua macam.

a.    Anak huruf yang di atas berupa ulan  atau bicek dan yang dibawah berupa tekelungau  /au/. Cara membacanya dimulai dari ulan atau bicek kemudian tekelungau.

b.    Anak huruf yang di atas berupa tekelubang - /ang/, rejenjung/ar/, atau datas - /an/ dan yang berada di bawah berupa bitan | /o/ atau - /u/. Cara membacanya dimulai dari bitan kemudian tekelubang, rejenjung, atau datas.

2.    Anak huruf yang satu terletak di atas huruf dan yang satu lagi terletak di kanan huruf. Anak huruf yang di atas berupa bicek , ulan  atau  /i/ dan yang dikanan berupa tekelingai l /ai/ atau keleniah /ah/. Cara membacanya dimulai dari anak huruf yang terletak di atas kemudian yang terletak di kanan.

3.    Anak huruf yang satu terletak di bawah huruf dan yang satu lagi terletak di kanan huruf. Anak huruf yang di bawah berupa bitan l /o/  atau - /u/ dan yang di kanan berupa tekelingai l /ai/  atau keleniah  /ah/. Cara membacanya dimulai dari bitan kemudian tekelingai atau keleniah.

4.    Kedua anak huruf berada di bawah huruf. Jenis yang keempat ini terdiri atas bitan l /o/ diikuti tekelungau u /au/.  Cara membacanya dimulai dari kiri ke kanan.

5.    Kedua anak huruf berada di atas huruf. Jenis yang kelima ini terdiri atas ulan l /i/,  ulan n /e/,  atau bicek l /e/  diikuti tekelubang - /ang/ , rejenjung 4 /ar/ , atau datasdatas= /an/ .  Cara membacanya dimulai dari kiri ke kanan.

 Gugus Konsonan

Gugus konsonan adalah deretan dua konsonan atau lebih yang termasuk dalam suku kata yang sama. Misalnya, /sp/ pada kata spidol atau /str/ pada kata instrumen.

Penulisan gugus konsonan dengan menggunakan aksara Lampung dilakukan dengan cara menambahkan bunyi [e] pada konsonan yang berdekatan.

Lambang

Lambang singkatan satuan ukuran/takaran/timbangan, mata uang, matematika, dan lambang-lambang yang lain dalam tulisan Kaganga belum di atur secara khusus.  Untuk keperluan tersebut digunakan lambang yang berlaku secara umum, seperti yang terdapat dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa.

Angka Aksara Lampung

Angka dalam tulisan Kaganga menggunakan angka Arab atau Romawi.

Angka Arab                 :           0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

Angka Romawi           :           I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X,

                                                L (50), C (100), D (500), M (1.000),

                                                V (5.000), M(1.000.000)

Tanda Baca Akasara Lampung

Tanda baca dalam tulisan Kaganga ada lima buah, meliputi tanda baca berikut ini:



Jika tanda baca dalam tulisan Kaganga dibandingkan dengan tanda baca dalam ejaan bahasa Indonesia, tampak bahwa dalam tulisan Kaganga tidak terdapat tanda-tanda baca berikut ini:

;

Tanda titik koma

 

[  ]

Tanda kurung siku

:

Tanda titik dua

 

“…”

Tanda petik

__

Tanda pisah

 

‘…’

Tanda petik tunggal

Tanda ellipsis

 

/

Tanda garis miring

(  )

Tanda kurang

 

Tanda penyingkat (apostrof)

Untuk menutupi kekurangan itu, tanda baca ejaan baca dalam ejaan bahasa Indonesia yang dikemukakan di atas dapat digunakan atau seluruh penggunaan tanda baca menggunakan tanda baca yang ada dalam ejaan bahasa Indonesia.

Itulah secara singkat mengenai sejarah bentuk aksara lampung dan anak huruf yang bisa dipelajari siswa atau masyarakat pada umumnya sebagai bentuk pelestari budaya lampung. Sekian, semoga bermanfaat.

 

Thanks for reading & sharing Contoh Usaha Kecil Kecilan Dirumah

Previous
« Prev Post
window.location.toString();if (uri.indexOf("?m=1","?m=1") > 0) {var clean_uri = uri.substring(0, uri.indexOf("?m=1"));window.history.replaceState({}, document.title, clean_uri);}