Home » » Managemen Usaha Penggemukan Sapi Potong Selama 4 Bulan

Managemen Usaha Penggemukan Sapi Potong Selama 4 Bulan

Posted by Contoh Usaha Kecil Kecilan Dirumah on Monday, January 31, 2022

 Usaha Peternakan Sapi di Indonesia dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan dari tujuan pemeliharaannya yaitu usaha penggemukan sapi potong (daging), usaha peternakan sapi perah (susu) dan usaha pembibitan sapi. Berdasarkan dengan pola pemeliharaannya, usaha petrnakan ada tiga juga yakni usaha peternakan tradisional, semi komersial dan peternak komersial (Modern). Peluang usaha peternakan sapi yang memiliki potensi pasar sangat tinggi adalah usaha penggemukan sapi baik sapi lokal unggul (ongole, bali, sumba) mauun sapi impor seperti simental, limosin dan angus serta brahman. Sebab, hasil akhir berupa daging sapi kebutuhannya tinggi, sementara suplay pasarnya masih sedikit.


Usaha Penggemukan Sapi Potong
Usaha Penggemukan Sapi Potong
Usaha penggemukan sapi potong di Indonessia merupakan usaha sampingan peternakan rakyat dengan menggunakan teknologi sederhana dan produktivitas ternak yang rendah serta belum menerapkan inovasi-inovasi baru. Penggemukan sapi potong dilakukan secara ekstensif, semi intensif dan intensif. Namun umumnya, masyarakat melihara secara intensif hampir sepanjang hari berada di dalam kandang dan diberikan pakan sebanyak dan sebaik mungkin sehingga cepat menjadi gemuk. Sedangkan secara ekstensif sapi dilepaskan di padang penggembalaan dan digembalakan sepanjang hari, mulai pagi sampai sore hari jarang dilakukan di Indonesia karena Indonesia tidak memliki lahan yang luas untuk penggembalaan. Sistem penggemukan sapi potong terdiri dari sistem kereman, sitem dry lot fattening, dan sistem pasture fattening.

Peluang Bisnis Penggemukan Sapi Untuk Memenuhi Kebutuhan daging Sapi
Kebutuhan akan daging sapi dalam negeri terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi protein hewani. Namun saat ini untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri, tidak diimbangi oleh produksi yang optimal. Padahal pemerintah telah mencanangkan bahwa Indonesia akan swasemnbada daging sapi di tahun 2014 sebagai upaya untuk meningkatkan produksi daging sapi, namun apa daya, uaha tersebut gagal, pemerintah masih mengandalkan impor sapi dari australian untuk memenuhi kebutuhan daging sapi.

Kebutuhan yang meningkatkan dan pemenuhan kebutuhan yang belum memenuhi tersebut adalah kesempatan bagi anda yang ingin mengambil usaha penggemukan sapi untuk memenuhi kebutuhan daging, Selain itu, usaha penggemukan negri umumnya adalah usaha peternakan rakyat yang maish neberapkan teknologi sederhana dan produktivitas ternak yang rendah serta belum menerapkan inovasi-inovasi baru. Jadi peluang itu akan sangat menggiurkan karena masih minim pesaing.

Tahapan Memulai Usaha Penggemukan Sapi Potong Unggul

Jika anda tertarik dengan peluang bisnis beternak sapi dengan jalan usaha penggemukan sapi tentunya anda harus belajar mengenai tata lakasana pemeliharaan dari persiapan sampai pemasaran sapi.

Mencari dan Memilih Bakalan

Pemilihan Sapi bakalan merupakan slah satu langkah penting yang sangat menentukan keberhasilan usaha peternakan. Pengadaan sapi bakalan bisa diperoleh dari sapi bakalan lokal dan sapi bakalan impor. Sebelum mencari bakalan, peternak harus mengetahui hal-hal sebagai berikut :
  1. Mengetahui daerah yang berpotensi dalam pengembangan ternak sapi, baik sapi pedaging atau sapi perah.
  2. Menjalin jaringan dengan peternak dan pedagang sapi atau instansi yang menangani peternakan.
  3. Memilih bakalan dari penjual/pedagang yang memberi jaminan. Misalnya, bila selama satu minggu setelah dibeli bakalan sakit, bakalan tersebut dapat ditukar atau dijamin kesehatannya.
  4. Menjalin komunikasi melalui teknologi informasi seperti internet atau telepon.

Usaha penggemukan sapi potong dikatakan berhasil bila dapat menghasilkan daging sebaik dan sebanyak mungkin. Untuk mencapai hasil yang memuaskan, faktor kondisi bakalan cukup menentukan. Dalam menentukan bakalan, peternak harus mempertimbangkan beberapa kondisi sebagai berikut :
  1. Bakalan memiliki laju pertumbuhan tinggi.
  2. Bakalan yang sehat dan tidak cacat
  3. Bakalan yang sudah beradaptasi dengan lingkungan
  4. Memilih sapi jenis kelamin jantan atau betina yang sudah tidak produktif.
  5. Bakalan dari bangsa sapi yang populasi baik dan penyebarannya merata
  6. Berumur lebih dari dua tahun atau memiliki bobot 165-400 kg.
  7. Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar
  8. Kondisi kepala normal sesuai bangsa sapinya.
  9. Mata cerah dan bulu halus.
  10. Kondisi kaki lurus dan kokoh.
  11. Kotoran normal.
Jenis Jenis Sapi Potong Unggul dan sifatnya

Sapi Bali
  1. Sapi asli Indonesia, cocok untuk daerah tropis.
  2. Populasinya cukup tinggi.
  3. Memiliki tabiat relatif jinak.
  4. Mampu hidup dalam kondisi kurang baik.
  5. Sapi lokal yang cukup bagus untuk digemukkan karena memiliki efisien dalam memanfaatkan sumber pakan, persentase karkas tinggi dan dagingnya rendah lemak serta persentase karkas berkisar 56-57 %.
Sapi Simmental
  1. Cocok dipelihara di daerah sejuk.
  2. Memiliki bobot pascasapih yang baik dan relatif bagus untuk penggemukan.
  3. Pertumbuhan ototnya bagus dan penimbunan lemak di bawah kulit rendah.
  4. Menghasilkan kualitas karkas yang bagus.
  5. Anakan sapi memiliki daya hidup baik.

Sapi Limousin
  1. Lebih cocok di daerah sejuk.
  2. Bertubuh kekar dan berotot, lingkar dada besar.
  3. Sapi tipe pedaging dan karkasnya berkualitas tinggi
  4. Mampu menyesuaikan dengan kondisi pakan di Indonesia
  5. Pertambahan bobot yang baik dan daya hidupnya tinggi.

Perkandangan Sapi Penggemukan

Kandang sapi memiliki dua tipe, yaitu individu dan kelompok. Tipe kandang untuk penggemukan jantan dewasa adalah tipe kandang individu. Pada kandang individu, setiap sapi menempati tempatnya sendiri berukuran 2,5 m x 1,5 m. Tipe ini dapat memacu pertumbuhan lebih pesat, karena tidak terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan dan memiliki ruang gerak 9 terbatas, sehingga energi yang diperoleh dari pakan digunakan untuk hidup pokok dan produksi daging. Model kandang penggemukan tersebut dibuat lebih tertutup rapat dan sedikit gerak untuk mengurangi kehilangan energi dan mempercepat proses penggemukan.

Manajemen Pakan

Salah satu pengelolaan yang baik dalam usaha penggemukan sapi potong yakni penyediaaan pakan yang secara kuantitas cukup dan berkualitas baik. Pemberikan pakan dapat dilakukan dengan 3 cara : yaitu penggembalaan (pasture fattening), kereman (dry lot fattening) dan kombinasi cara pertama dan kedua. Pakan dapat diberikan dengan cara dijatah/disuguhkan yang dikenal dengan istilah kereman. Setiap hari sapi memerlukan pakan kira-kira sebanyak 10% dari berat badannya dan juga pakan tambahan 1%-2% dari berat badan. Untuk memacu pertumbuhan pada usaha penggemukan sapi, pakan yang diberikan harus mengandung tiga unsur sebagai berikut :
  1. Pakan berserat, termasuk bahan pakan ini adalah hijauan (rerumputan dan legiminosa) dan limbah pertanian (jerami padi, daun kacang tanah, jerami jagung, pucuk tebu).
  2. Pakan hijauan merupakan bahan pakan sumber serat kasar lebih dari 20% dan mempunyai energi serta tingkat kecernaan yang rendah.
  3. Pakan penguat (konsentrat) adalah pakan yang mempunyai kandungan nutrisi tinggi dengan kandungan serat kasar yang relatif rendah, mudah dicerna dan kaya nilai nutrisi. Pakan penguat dibedakan menjadi pakan konsentrat sumber energi dan sumber protein. Pakan sumber energi adalah bahan pakan dengan kandungan serat kasarnya kurang dari 20% dan kandungan energi lebih dari 2.250 kkal/kg. Contohnya ubi jalar, ketela pohon, pati, tetes, dedak padi dan dedak jagung.Sementara itu bahan pakan sumber protein adalah bahan pakan yang mengandung protein kasar lebih dari 20%. Contohnya ampas tahu, bungkil kedelai, ampas bir dan daun kacang-kacangan.
  4. Pakan tambahan biasanya berupa vitamin, mineral, hormon, enzim, antibiotik dan urea Ketiga pakan tersebut diramu dengan komposisi sederhana tetapi tidak mengurangi kandungan gizi yang berarti. Pada umumnya, kebutuhan akan nutrisi sapi adalah energi berkisar 60-70% total digestible nutrients (TDN), protein kasar 12% dan lemak 3-5%. 
Dalam penyusunan formula pakan ada beberapa metode. Semua metode yang digunakan bertujuan untuk mendekatkan kandungan nutrisi bahan pakan dalam memenuhi kebutuhan gizi asupan sapi. Ada beberapa metode dalam penyusunan ransum pakan ternak sapi potong, diantaranya adalah metode rancang coba, aljabar, segi empat pearson dan komputer. Kebutuhan pakan sapi harus dihitung secara tepat sesuai dengan target pertambahan bobot per hari yang diinginkan sehingga bobot badan sapi saat dipanen dapat diperkirakan. (Yulianto dan Cahyo, 2011)

Pemeliharaan Kandang

Kotoran ditimbun di tempat lain agar mengalami proses fermentasi (+1-2 minggu) dan berubah menjadi pupuk kandang yang sudah matang dan baik. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat (agak terbuka) agar sirkulasi udara di dalammnya berjalan lancar. Air minum yang bersih harus tersedia setiap saat. Tempat pakan dan minum sebaiknya dibuat di luar kandang tetapi masih dibawah 10 atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak atau tercampur dengan kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi daripada permukaan lantai. Sediakan pula peralatan untuk memandikan sapi. 

Contoh analisa biaya usaha penggemukan sapi potong terbaru

Biaya Tetap
Biaya Operasional

Thanks for reading & sharing Contoh Usaha Kecil Kecilan Dirumah

Previous
« Prev Post
window.location.toString();if (uri.indexOf("?m=1","?m=1") > 0) {var clean_uri = uri.substring(0, uri.indexOf("?m=1"));window.history.replaceState({}, document.title, clean_uri);}